Jumat, 31 Mei 2013

Rancangan Pembelajaran dengan Model ASSURE



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang amat penting dalam mengembangkan dan meningkat kualitas serta menentukan arah bagi masa depan manusia, bahkan kualitas dan masa depan bangsa. Tanpa melalui proses pendidikan yang baik, sulit kiranya bagi seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Pendidikan diharapkan dapat memberikan perubahan kea rah yang lebih baik terhadap manusia itu sendiri.
Potensi siswa dapat berkembang karena guru mempunyai peran penting dalam proses pelaksanaan pendidikan, interaksi antara guru dan anak didik menuju peserta didik yang lebih kompeten adalah tuntutan utama. Seiring perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk lebih cerdas dan kreatif  dalam menyampaikan atau menyajikan materi pembelajaran. Seorang guru harus mampu membuat media pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik bagi peserta didik dan dapat menimbulkan rasa keingintahuan yang besar dari diri peserta didik.

Arsyad (2007:15) menyatakan bahwa “Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran”. Bertolak dari sinilah kenapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, diharapkan akan dapat membangkitkan motivasi, dan rangsangan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik, sehingga peserta didik  menjadi lebih mengerti tentang materi yang diajarkan melalui media pembelajaran yang digunakan yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat dinerikan media dengan warna yang menarik. Aspek penting lainnya penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran. Informasi yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih apabila guru kurang cakap dalam menjelaskan materi. Disinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan pembelajaran.
Untuk mendukung  pendidikan dan pembelajaran yang baik terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam kelangsungan proses pembelajaran, diantaranya  yaitu melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, perumusan tujuan, perumusan materi, perumusan  alat pengukur keberhasilan, serta melakukan peraikan terhadap apa yang telah dilaksanakan. Terdapat banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk menerapkan aspek-aspek pembelajaran.
Diantara model pembelajaran yang ada, maka model pembelajaran ASSURE dapat diterapkan dalam proses  pembelajaran. Model ASSURE adalah pedoman langkah-langkah perencanaan untuk memilih dan memanfaatkan media (Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino, 2002). Berikut akan di bahas mengenai perancangan media pembelajaran dengan model ASSURE dilengkapi dengan teori yang mendukung.

B.  Tujuan
Merujuk kepada latar belakang yang di paparkan sebelumnya maka terdapat beberapa tujuan penulisan makalah ini yaitu;
  1. Untuk memberikan penjelasan tentang model pembelajaran ASSURE
  2. Untuk memberikan penjelasan bagaimana sistematika penerapan model  ASSURE
  3. Untuk merancang pelaksanaan pembelajaran dengan model ASSURE menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan analisis kebutuhan

C.  Manfaat
Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang akan diperoleh dari penulisan makalah ini adalah
  1. Melaksanakan tugas akhir semester pada mata kuliah Media Pendidikan
  2. Sebagai bahan rujukan mengenai model ASSURE
  3. Berbagi pengetahuan dengan pembaca lain





BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Pembelajaran
Menurut Kemp (1994:12) unsure dasar dalam proses perancangan pengajaran ada empat aspek yaitu; siswa, metode, sasaran dan evaluasi. Keempat ini dapat diwujudkan dalam bentuk pertanyaan yaitu;
  1. Untuk siapa program itu dirancang (cirri siswa)
  2. Kemampuan apa yang anda inginkan untuk dipelajari  ?
  3. Bagaimana isi pelajaran atau ketrampilan dapat dipelajari dengan baikk ?
  4. Bagaimana anda menentukan tingkat penguasan pelajaran yang sudah dicapai ?
Menurut john dewey (1916) siswa akan belajar dengan baik apabila apa yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang mereka ketahui , serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar di sekolah. Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Sedangkan mengajar adalah upaya guru untuk membangkitkan yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang  (siswa) belajar (Wijaya: 1992).
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.  (UU No.20/2003, Bab I Pasal ayat 20). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Wikipedia.com) adapun ciri-ciri pembelajaran itu sendiri adalah:
  1.  Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
  1.  Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif
  1. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotor, afektif) yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
  1. Isi pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan
  1. Metode
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
  1. Media
Bahan pengajaran dengan atau  tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa
  1. Evaluasi
Cara yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya

B.     Model ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas. Menurut Heinich et al (2005) model ini terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
Analyze Learners
Analisis siswa :  langkah pertama dalam perencanaan untuk mengetahui dan menganalisis siswa sehingga bisa diasosiasikan hasil belajarnya nanti, yang lebih penting diperhatikan adalah (1) karakteristik umum, (2) kemampuan khusus, (3) gaya belajar
States Objectives
Langkah selanjutnya menentukan standard an tujuannya sespesifik mungkin. Disini sangat penting memulai pelajaran dengan menyusun kurikulumdan teknologi (nets for students) disesuaikan dengan menyusun kurikulum daerah berdasarkan kurikulum nasional.
Select Methods, Media, and Material
Pemilihan strategi, media, dan materi: pada langkah ini guru melakukan pemilihan strategi yang tepat, media yang cocok dan materi yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai
Utilize Media and materials
Penggunaan teknologi, media dan materi; dalm step ini seorang guru menggunakan teknologi, media dan materi membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya, ada 5 proses yang dilalui yaitu;
  1. Preview ; teknologi, media, materi
  2. Prepare ; persiapan teknologi, media dan materi
  3. Prepare ; lingkungan
  4. Prepare ; student
  5. Provide  ; melengkapi dengan kegiatan siswa
Require Learner Participation
Merangsang pasrtisipasi siswa, hal ini bertujuan agar kondisi belajar siswa dapat terkendali. Di sini diharapkan ada kegiatan yang membuat mereka bisa mempraktekkan pengetahuan atau keahlian baru yang disajikan sehingga siswa dapat mengekspresikan kembali semua yang dimilikinya. Praktek-prektek yang bisa dilakukan seperti: cek sendiri, pengajaran berdasarkan  komputer, kegiatan berinternet, kegiatan kelompok
Evaluate and Revise
Evaluasi dan perbaikan; setelah langkah semua yang di atas guru harus mengevaluasi semua kegiatan tersebut. Bagaimana dampaknya terhadap siswa. Evaluasi ini tidak saja menilai seberapa besar pencapaian tujuan pembelajaran namaun juga keseluruhan proses pembelajaran itu (penggunaan teknologi dan media) kalau tidak ada yang tercapai kita perlu mengadakan perbaikan agar lebih baik
  1. Analisis Pelajar
Menurut Heinich et al (2005) jika sebuah media pembelajaran akan digunakan secara baik dan disesuaikan dengan ciri-ciri pelajar, isi dari pelajaran yang akan dibuatkan medianya, media dan bahan pelajaran itu sendiri. Lebih lanjut Heinich, 2005 menyatakan sukar untuk menganalisis semua ciri pelajar yang ada, namun ada tiga hal penting dapat dilakuan untuk mengenal pelajar sesuai .berdasarkan cirri-ciri umum, keterampilan awal khusus dan gaya belajar
  1.  Menyatakan Tujuan
Menyatakan tujuan adalah tahapan ketika menentukan tujuan pembeljaran baik berdasarkan buku atau kurikulum. Tujuan pembelajaran akan menginformasikan apakah yang sudah dipelajari anak dari pengajaran yang dijalankan. Menyatakan tujuan harus difokuskan kepada pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru untuk dipelajari. Tujuan yang baik , yaitu yang jelas, terukur, operasional, tidak mudah untuk dirumuskan oleh guru, diperlukan latihan, penelaahan terhadap kurikulum dan pengalaman saat melakukan pembelajaran di kelas. Berikut pertimbangan dalam menetapkan tujuan
  1. Learner Oriented
Dalam merumuskan tujuan harus selalu berpatokan pada perilaku siswa, dan bukan perilaku siswa. Sehingga dalam perumusannya kata-kata siswa secara eksplisit dituliskan. Perilaku yang diharapkan dicapai harus mungkin dapat dilakukan siswa dan bukan perilaku yang tidak mungkin dialkukan siswa. Tujuan itu berorientasi pada hasil, sehingga secara kuantitas dapat diukur
  1. Operasional
Perumusan tujuan harus dibuat secara spesifik dan iperasional sehingga mudah untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Tujuan yang sepsifik ini terkait dengan penggunaan kata kerja. Berikut rumusan tujuan pembelajaran dengan rumus ABCD
A
Audience
Artinya sasaran sebagai pembelajar yang perlu dijelaskan secara spesifik agar jelas untuk siapa tujuan tersebut diberikan
B
Behaviour
Adalah perilaku spesifik yang diharapkan dilakukan atau dimunculkan siswa setelah pembelajaran berlangsung. Dirumuskan dengan kata kerja misalnya: menjelaskan, menyebutkan, merinci, dan sebagainya
C
Conditioning
Yaitu keadaan yang harus dipenuhi atau dikerjakan misalnya dengan benar, dengan menggunakan kalkulator dan sebagainya
D
Degree
Merupakan batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang diharapkan. Misalnya, empat jenis, 3 buah, minimal 80% dan sebagainya

  1. Perumusan materi
Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Materi perlu disusun dengan memperhatikan criteria-kriteria tertentu
3.         Pemilihan Metode, media dan bahan
Heinich et al. (2005) menyatakan ada tiga hal penting dalam pemilihan metode, bahan dan media yaitu menentukan metode yang sesuai dengan tugas pembelajaran, dilanjutkan dengan memilih media yang sesuai untuk melaksanakan media yang dipilih, dan langkah terakhir adalah memilih dan atau mendesain media yang telah ditentukan.
  1. Penggunaan Media dan bahan
Menurut Heinich et al (2005) terdapat lima langkah bagi penggunaan media yang baik yaitu, preview bahan, sediakan bahan, sedikan persekitaran, pelajar dan pengalaman pembelajaran.
  1. Partisipasi Pelajar di dalam kelas
Sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar perlu dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis atau presentasi.
  1. Penilaian dan Revisi
Sebuah media pembelajaran yang telah siap perlu dinilai untuk menguji keberkesanan dan impak pembelajaran. Penilaian yang dimaksud melibatkan beberaoa aspek diantaranya menilai pencapaian pelajar, pembelajaran yang dihasilkan, memilih metode dan media, kualitas media, penggunaan guru dan penggunaan pelajar.

C.    Manfaat ASSURE Model Dalam Pembelajaran
Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich, dkk. Sejak tahun 1980-an, dan terus dikembangkan oleh Smaldino, dkk. Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007). Satu hal yang perlu dicermati dari model ASSURE ini, walaupun berorientasi pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), model ini tidak menyebutkan strategi pembelajaran secara eksplisit. Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran serta peserta didik di kelas. Manfaat dari model ASSURE, yaitu (Dewi Salma Prawiradilaga, 2007) :
  1. Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
  2. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
  3. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
  4. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
























Rancangan Penggunaan Media Dengan menggunakan Model ASSURE
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah  : Ilmu Pendidikan Islam
  1. INDENTITAS MATA KULIAH
Mata Kuliah                     : Ilmu Pendidikan Islam
Beban SKS                 : 2 SKS
Jurusan/fakulas                        : Pendidikan Agama Islam /Tarbiyah
Dosen Pembina           : Popi Radyuli, Spd

  1. TUJUAN MATA KULIAH
Mata kuliah ini membahas tentang berbagai pandangan tentang manusia dalam sistem pendidikan Islam dengan berbagai komponennya, sistem pendidikan Islam di Indonesia, demokrasi dan Inovasi pendidikan Islam.

  1. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat memahami berbagai teori tentang pendidikan Islam, sistem pendidikan Islam serta dapat mengaplikasikan teori-teori pendidikan Islam tersebut.

  1. INDIKATOR
1.      Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai pandangan ilmiah terhadap manusia dan pandangan Islam
2.      Mahasiswa mampu menjelaskan sistem pendidikan Islam dan sistem pendidikan Islam di Indonesia
3.      Mahaiswa mampu menjelaskan berbagai komponen pendidikan Islam serta demokrasi dan inovasi pendidikan Islam
4.      Mahasiswa mampu mempraktekkan teori-teori pendidikan Islam di lembaga Pendidikan Islam
5.      Mahasiswa merasa bangga memiliki teoi pendidikan Islam dan mengutamakan pendidikan Islam dari pendidikan lainnya.


  1. SISTEM PERKULIAHAN
1.      Perkuliahan dilaksanakan dengan metode diskusi
2.      Mahasiswa dilatih berfikir kritis, analitis, rasional, terbuka, bebas, mendalam dan mandiri
3.      Setiap mahasiswa diwajibkan membuat makalah dan mepertanggung jawabkannya dalam diskusi

  1. TEKNOLOGI DAN MEDIA
1.      Komputer
2.      Whiteboard
3.      proyektor

    VII.            Kegiatan Pembelajaran
1.           Kegiatan Awal
Dosen pembina membuka kegiatan dengan meninjau materi yang lalu. Kemudian menyampaikan tujuan kegiatan perkuliahan dan mencek kehadiran pebelajar dari komentar pada saat perkuliahan berlangsung.
2.           Kegiatan inti
  1. Ekplorasi
Pebelajar diminta mempelajari materi pada Ilmu Pendidikan Islam dan  berkomentar pada proses pembelajaran tersebut.
  1. Elaborasi
Setiap mahasiswa memperhatikan hal yang menjadi pembicaraan dalam diskusi. Mengali sedalam-dalamnya tentang Ilmu Pendidikan Islam.
  1. Konfirmasi
Berdasarkan komentar pada saat pembelajaran dan pembahasan di saat terjadi diskusi yang membutuhkan pencerahan, maka akan diluruskan oleh dosen pembina
3.           Kegiatan penutup
Dosen pembina menutup kegiatan perkuliahan dengan mengingatkan untuk aktif pada pembahasan Ilmu Pendidikan Islam dan menyiapkan bahasan pertemuan selanjutnya serta memberikan tugas.

 VIII.            Penilaian
  1. Tampilan makalah                               15%
  2. Ujian Tengah Semester                       30%
  3. Rancangan dan presentase                  45 %
  4. Kehadiran                                           10 %

  1. Evaluasi
  1. Sasaran dan objek
a.       Partisipasi dan kontribusi dalam diskusi
b.      Makalah yang disusun mahasiswa
c.       Ujian mid dan akhir semester
  1. Teknik evaluasi disesuaikan dengan objek dan materi yang akan dievaluasi

  1. Sumber Bacaan : Buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan Islam

D.    Kesimpulan
Dalam memberikan pembelajaran pendidik harus bisa menjadikan bagaimana pembelajaran tersebut dapat membentuk peserta didik yang memiliki sikap, kecerdasan dan keterampilan sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai itu semua ada beberapa hal yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajarannya yaitu seperti guru harus bisa menggunakan media, metode, strategi, teknik atau pun model pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai oleh guru adalah model pembelajaran ASSURE yang mana model ini merupakan suatu rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan  bermakna bagi peserta didik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar