BAB I
PENDAHULUAN
Bersekolah
tinggi membuat pribadi pembelajar
memperoleh pengetahuan. Tapi belum tentu
mereka memiliki kreatifitas. Setiap pelajar mempunyai ilmu, semakin tinggi
tingkat pendidikannya semakin tinggi ilmu yang didapatkan, namun tidak semua
orang yang memiliki ilmu kreatif, hanya sedikit yang memiliki ide kreatif. Ide
kreatif adalah pikiran yang punya arah atau tujuan.
Pendidikan
mengantarkan kita pada pengetahuan, Pengetahuan itu suatu yang bermakna dan
berharga. Namun ide kreativlah yang berguna untuk menjalani kehidupan.
Sama-sama kita ketahu bahwa kebanyakan kita
menumpuk pengetahuan dan mengejar tumpukan lembaran ijazah. Ini berarti
sudah waktunya kita mengubah diri kita menjadi kratif, krativitaslah yang dapat
membantu kita menjalani kehidupan dengan lebih baik, mendapatkan uang tunai,
penjualan atau bisnis dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Bobbi
DePorter (2011) orang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua
memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan mereka memandang segala
seuatu dengan cara-cara yang baru.
Kita semua
ahir dengan kreativitas, dan hendakanya kita yakin bahwa kita adalah orang yang
kreatif, anda akan menemuakan cara yang kreatif untuk mengatasi masalah,
bagaimana caranya mengatasi masalah harian, baik dalam pekerjaan, maupun dalam
kehidupan pribadi. “Kreatif anda tergantung pada anada sendiri” .
BAB II
PEMBAHASAN
Orang yang kratif sudah memiliki
modal besar sebagai entrepreneur. Karena dunia bisnis selalu menuntut perlakuan
orang yang selalu mampu mengantisipasi tuntutan lingkungan yang terus
bertumbuh.
Manusia yang mempunyai
kratifitas, diperlukan bukan hanya dari sector bisnis, tapi juga dalam dunia
pendidikan. Kurang tepat, pemahaman yang menyatakan, para pendidik atau calon
guru tidak perlu kreatif berjiwa wirausahawan ataupun berprilaku kreatif
sebagai wirausahawan. Padahal perlu
dipahami bahwa para pendidik hendaknya harus kreatif , barulah ia bisa sukses mendidik orang untuk
kreatif menjalani kehidupan. Pendidik yang sukses, yaitu pendidik yang kreatif
dan mampu membuat anak didiknya kratif sehinga berhasil dalam hidupnya.
Namun pada kenyataanya
sangat sulit sekali kita menemukan pendidik yang kratif, yang mampu membuka
cakrawala anak, sehingga anak tidak kratif dalam menjalankan kehidupannya.
Dan akibatnya ketika anak tamat dari SD, SMP, SMA anak belum memiliki
kratifitas dalam menjalankan kehidupannya. Banyak sekali kita perhatikan anak
sudah mengenyam pendidikan dibangku SMA tapi hanya duduk dan berdiam diri saja
dirumah tanpa melakukan apa-apa.
Valentino Dinsi (2004)
Pendidikan formal, korban-korbanya begitu banyak, meraka bersekolah, tapi
kebingungan dalam menyusun kemauannya sendiri. Berbondong-bondong. Mengekori
sebuah tujuan tertentu, membuat sebuah peluang kerja, menjadi kian sempit
lantaran persaingan amat ketat. Padahal, segudang fakta menunjukkan, mereka
yang “lepas dari belenggu persekolahan
dan penjara pengetahuan”, malah melihat peluang, kratif dan membangunkan jiwa
kewirausahaan dalam dirinya.
Pada abad ke-20 gelar
akademi dari universitas sangat penting, tapi tidak lagi di abad ke-21. Banyak
yang drop-out dan mulai. Bila punya gelar, itu bagus, tapi jangnan jadikan
itu sebagai halangan. Jangan biarkan ijazah anda menetukan, membatasi kop kratif yang bisa anda lakukan.
Krativitas itu
tergantung pada diri anda , krativitas itu merupakan bakat yang kita punyai dan
anugrah yang diberikan kepada orang tertentu yang sangat terbatas. Namun setiap
orang bisa menetukan bagaimana caranya menjadi orang yang kreatif dan menggali
talenta kreativitasnya.
Pada makalah ini akan
dibahas bagaimana caranya mengali, mengembangkan kreativitas, dan talenta
sehingga berguna bagi kehidupan.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
Setiap orang berpotensi
untuk menjadi orang yang kreatif, yang harus diketahui adalah bagimana kita
menemukan cara-cara baru untuk memanfaatkan ciri-ciri guna membantu kita
melakukan upaya-upaya utuk menumbuhkan kretivitas.
Sebulum membahas upaya
menumbuhkan kreativitas sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu pengertian
krativitas menurut para ahli.
Bobbi DePorter (2011:292) seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa
ingin tahu, ingin mencoba-coba, bertualang, suka bermain-main, serta intuitif.
Seorang ilmuan bernama
Simson mendefenisikan kreatifitas sebagai inisiatif yang diperhatikan oleh
sesorang dalam bentuk kemampuan seseorang untuk keluar dari system yang normal,
yaitu melalui kontemlasi dengan mengikuti satu model pemikiran baru. Ia
mengatakan bahwa harus memperhatikan otak yang selalu mencari, membentuk,
menyusun dan lain sebagainya.
Dari defenisi diatas
dapat disimpulkan bahwa krativias adalah kemampuan yang siap mental yang
dimiliki seseorang untuk menghasilkan produk yang istimewa, sehingga terbukti
bahwa ia betul-betul memiliki cara yang mandiri yang memukau banyak orang.
Karnanya, ia pantas dikagumi, dan selanjutnya diikuti.
Sudah diketahui bahwa
manusia yang kreatif adalah orang yang menciptakan hal baru yang tidak
didahului oleh orang lain. Orang kratif tidak berbeda dengan orang lain dari
segi fisiknya tetapi ia memiliki karakter dan kemauan yang inovatif. Oleh karna
itu saya katakana bahwa kreativitas itu milik semua orang, dan tergantung
kepada siapa orang yang ingin memilikinya. Artinya setiap orang bisa dan sudah
pasti bisa untuk menjadi orang yang kreatif, yang penting ia mendapatkan
kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk berkreasi dan berusaha sekuat
tenaga untuk mengembangkan potensinya sehinga menjadi orang yang kratif.
Salah satu cara untuk memperbaiki kertampilan dan
kemampuan dalam menanggung beban masalah atau berlatih agar lebih sabar dalam
menghadapai kesulitan. Dengan memandang
masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan pandangan orang lain.
Kebanyakan
orang mengatakan bahwa krativitas berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan luar
biasa yang penuh misteri dan sulit untuk ditafsirkan, bahkan orang-orang yang
berkecimpung didalamnya sekalipun. Orang-orang meyakini terhadapat relasi yang
kuat antara krativitas dan kekuatan yang luar biasa. Seiring dengan permulaan abad ke-20 pandangan
tersebut telah mengalami perubahan. Para ahli
mulai mencari dan mengkaji, dan mempelajari krativitas ternyata dapat
dilatih dan diukur. Kemampuan aktifitas pada manusia dapat dikembangkan melalui
latihan.
Untuk
mengembangkan kreativitas pilihlah sikap yang tepat, latihlah diri untuk
mengatakan “Aku Tahu”, “Aku Mengeti”, “Aku Mampu”, dan percayalah bahwa kata-kata itu akan
meberikan motivasi kepada anda untuk menciptakan kondisi yang sebenarnya.
Berikut
ini yang mungukin merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong munculnya
kreativitas seseorang.
·
Banyak
mengkaji (melihat peluang-peluang dan segala kemungkinan dari mana saja). Paham
tentang pertania, perternakan meskipun berlatar belakang pendidikan sebagai
orang Ekonomi.
·
Tingkat
keragaman pikiran (mempunyai banyak rencana-rencana yang menabjubkan)
Ex: Saya ingin berwirausaha dalam
bidang pembibitan ikan, memiliki tempat pemancingan. Saya ingin membuka
restoran ikan bakar. Dll
·
Tinggkat
kekayaan pantasi (berhayal yang tinggi-tinggi)
Ex: memiliki restoran tiga tingkat dengan ratusan kariawan
·
Tinggkat
penghargaan terhadap waktu
Dari sebuah
blog di Internet pernah saya baca mengenai faktor-faktor pemancing agar
kreativitas muncul atau untuk mempercepat proses kreativitas maka ada hal-hal yang mungkin dapat kita
lakukan.
-
Berfikirlah
dengan tenang sebelum tidur
-
Menggubah
tempat setiap saat
-
Kemampuan
untuk bersikap tenang
-
Optimis
Menurut Raudsepp, Peneliti dari Princetor Research
Inc dalam Bobbi DePorter (2004:74)
kemampuan kreatif itu terdistribusi hamper secara universal kepada
seluruh umat di muka bumi ini. Kreativitas, bak sebuah mata air, jangan biarkan
sumbernya mongering. Agar tetap berair, gali terus, agar “mata air kreativitas”
kita tetap berair.
Seseorang
akan kreatif jika ada inspirasi, oleh karna itu hendaknya kita mampu
menginspirasi ide kreatif. Ide kreatif dapat diinspirasi dengan cara-cara
sederhana seperti berikut ini mungkin. Menentukan keinginan, mengukur keinginan itu atau tujuan itu, bermimpilah
dengan impian baru, dengan meyakini bahwa impian itu ada dan akan menjadi
nyata, percayalah terhadapa otak dan kemampuan dalam meujudkan mimpi. Ini
mungkin menjadi cara saya, cara ini tidak mutlak sama setiap orangnya, setiap
kita mempunyai cara tersendiri dalam meujudkan kreativitasnya. Sekarang krativitas
itu tergantung pada diri anda sendiri.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpualan
Orang yang kratif sudah memiliki
modal besar sebagai entrepreneur . Manusia yang mempunyai kratifitas,
diperlukan bukan hanya dari sector bisnis, tapi juga dalam dunia pendidikan.
Seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-coba,
bertualang, suka bermain-main, serta intuitif. Setiap orang bisa dan sudah
pasti bisa untuk menjadi orang yang kreatif, yang penting ia mendapatkan
kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan utnuk berkreasi dan berusaha sekuat
tenaga untuk mengembangkan potensinya sehinga menjadi orang yang kratif.
Untuk
mengembangkan kreativitas pilihlah sikap yang tepat. Berikut ini yang mungukin
merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong munculnya kreativitas seseorang.
1) Banyak mengkaji, 2) Tingkat keragaman pikiran 3) Tinggkat kekayaan pantasi,
4) Tinggkat penghargaan terhadap waktu.
B. Saran
Setiap orang mempunyai
kemampuan kreatif, krativitas harus
digali terus, jika tidak maka mati lah krativitas sesorang. Setiap kita
memiliki cara yang berbeda dalam mengali kreativitasnya, cara ini tidak mutlak
sama setiap orangnya. Perbedaan cara tidak perlu diperdebatkan yang paling penting
sekang adalah anda harus mengali terus krativitas anda. Krativitas itu tergantung pada
diri anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar