Jumat, 31 Mei 2013

Rancangan Pembelajaran dengan Model ASSURE



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang amat penting dalam mengembangkan dan meningkat kualitas serta menentukan arah bagi masa depan manusia, bahkan kualitas dan masa depan bangsa. Tanpa melalui proses pendidikan yang baik, sulit kiranya bagi seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Pendidikan diharapkan dapat memberikan perubahan kea rah yang lebih baik terhadap manusia itu sendiri.
Potensi siswa dapat berkembang karena guru mempunyai peran penting dalam proses pelaksanaan pendidikan, interaksi antara guru dan anak didik menuju peserta didik yang lebih kompeten adalah tuntutan utama. Seiring perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk lebih cerdas dan kreatif  dalam menyampaikan atau menyajikan materi pembelajaran. Seorang guru harus mampu membuat media pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik bagi peserta didik dan dapat menimbulkan rasa keingintahuan yang besar dari diri peserta didik.

Minggu, 12 Mei 2013

Penempatan Pegawai



BAB I
PENDAHULUAN
Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan handal, perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan mengisi pekerjaan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada possisi jabatan baru.

TEORI PSIKOLOGI DAN PEMBELAJARAN BAGIAN 2


Mengapa ada Perubahan di Konstruksi Teori saat ini
1.      Ketidakcukupan Fakta untuk membangun Teori
Agak lebih mudah membangun sebuah kasus untuk menunjukan bahwa psikologi berada dalam tingkat preteoritis, secara sederhana belum memperoleh data yang cukup tentang proses pembelajaran dalam rangka untuk mengintegrasikannya kedalam beberapa teori komprehensif. Meskipun fakta bahwa proses pembelajaran memegang posisi sentral dalam riset diantara psikologis untuk beberapa dekade, namun masih banyak pertanyaan dan area controversy yang tidak terpecahkan. Oleh sebab itu, jelas bahwa ada lebih banyak data tentang macam-macam proses yang terlibat dalam pembelajaran dan factor-faktor yang mana terlihat paling berpengaruh dengan proses-proses tersebut.

MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAN TGT



A.    Model Pembelajaran STAD
Model STAD yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kolega-koleganya di Universitas John Hopkin, merupakan salah satu model yang banyak digunakan dalam pembelajaran kooperatif. Slavin (1995) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

TEORI GAGNE DAN KELLER



KONDISI BELAJAR ROBERT GAGNE
Keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia, umumnya diakui bahwa perkembangannya sebagian besar bergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar.
Tiga prinsip dari pembelajaran efektif yang disebutkan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan adalah : a) memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final; b) memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai; dan c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final.
Faktor yang dapat memberikan perbedaan dalam pembelajaran : Pertama, analisisnya tentang kegiatan belajar manusia membawanya ke identifikasi lima domain atau keragaman hasil belajar yang berbeda-beda yang merepresentasikan rentang prestasi manusia. Kedua, dia mengidentifikasi keadaan internal dan langkah pemprosesan informasi yang diperlukan untuk belajar di dalam domain atau kategori itu, dan Ketiga, persyaratan untuk pembelajaran yang mendukung belajar. Tarakhir, pedoman untuk mendesain pembelajaran juga memuat riteria seleksi media.
RANCANGAN KURIKULUM
A.    Pendahuluan
Konsep rancangan kurikulum membahas bagaimana kurikulum dibuat, terutama susunan nyata bagian-bagiannya. Di bab ini istilah “curriculum design”- terkadang disebut “curriculum organization”- merupakan penyusunan bagian-baggian kurikulum menjadi sebuah kesatuan yang nyata.
Bagian-bagian yang biasanya disebut komponen atau elemen yaitu : (1) tujuan; (2) material; (3) pengalaman belajar; dan (4) evaluasi. Makna dan cara penyusunan komponen-komponen pada perencanaan kurikulumlah yang disebut rancangan kurikulum. Walaupun kebanyakan dari perencanaan kurikulum memiliki keempat komponen utama ini, sering terjadi ketidakseimbangan. Sering, isi  atau material yang menjadi bahasan utama. Tapi, terkadang sekolah membuat rancangan  yang menekankan pada tujuan dan evaluasi. Beberapa rancangan mengutamakan pengalaman belajar dan kegiatan.

MODEL-MODEL SISTEM PEMBELAJARAN



I.         Pengertian
Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi pembelajaran dan di bedakan dari istilah strategi, pedekatan dan metode pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metoda dan teknik.
Istilah “strategi” awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait dengan perang atau dunia olahraga, namun demikian makna tersebut meluas tidak hanya pada dunia militer dan olahraga saja, akan tetapijuga dalam bidang ekonomi,sosial dan pendidikan.

MODEL PEMBELAJARAN JEROLD E. KEMP


A.    Profil Jerold E. Kemp
Kemp Jerrold sudah pensiun dari posisi sebagai profesor pendidikan dan koordinator produksi media dan jasa pengembangan instruksional di San Jose State University, pekerjaan yang dipegangnya selama 30 tahun. Seorang mantan presiden Asosiasi untuk Pendidikan Komunikasi dan Teknologi, ia adalah penulis atau co-penulis lima buku dan telah berkonsultasi pada proyek-proyek pendidikan yang inovatif dan praktek di sejumlah sekolah, universitas, dan lembaga-lembaga di negara-negara asing dan UNESCO. Dr Kemp adalah TECHNOS Tahun 2000 Author Pers.

PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)



A.    Pengertian Proses Belajar Mengajar (PBM)
Salah satu peranan penting dalam keberhasilan pengajaran dalam proses pelaksanaan pengajaran yang baik, sangat dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Keefektifan dan keefesien proses pelaksanaan pengajaran dibutuhkan sebuah perencanaan yang tersusun secara baik dan sistematis sehingga proses belajar mengajar (PBM) akan lebih bermakna dan siswa menjadi lebih aktif dalam belajar.
Terdapat beberapa pengertian yang menjelaskan apa yang dimaksud dengan proses belajar-mengajar (PBM). Seperti Moh Uzer Usman, beliau menjelaskan bahwa proses belajar-mengajar (PBM) adalah: “Suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”. Proses belajar mengajar juga merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai suatu tujuan tertentu eduktif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara itu Benyamin S. Bloom dalam bukunya The Taxanomy of Education Objective-Cognitive Domain, menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar akan dapat diperoleh kemampuan yang terdiri dari 3 aspek, yaitu:

KREATIFITAS ANDA TERGANTUNG PADA DIRI ANDA SENDIRI



BAB I
PENDAHULUAN



Bersekolah tinggi membuat  pribadi pembelajar memperoleh pengetahuan.  Tapi belum tentu mereka memiliki kreatifitas. Setiap pelajar mempunyai ilmu, semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin tinggi ilmu yang didapatkan, namun tidak semua orang yang memiliki ilmu kreatif, hanya sedikit yang memiliki ide kreatif.  Ide  kreatif adalah pikiran yang punya arah atau tujuan.