I. Pengertian
Istilah model pembelajaran amat dekat
dengan pengertian strategi pembelajaran dan di bedakan dari istilah strategi,
pedekatan dan metode pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna
yang lebih luas daripada suatu strategi, metoda dan teknik.
Istilah “strategi” awal mulanya dikenal
dalam dunia militer terutama terkait dengan perang atau dunia olahraga, namun
demikian makna tersebut meluas tidak hanya pada dunia militer dan olahraga
saja, akan tetapijuga dalam bidang ekonomi,sosial dan pendidikan.
Model pembelajaran adalah suatu desain
yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa harus berinteraksi sehingga terjadi perubahan dan
perkembangan pada diri siswa (Dadang : 2005). Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1998 : 203), pengertian strategi (1) ilmu seni yang
menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu, (2)
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Soedjadi (1999 :101) menyebutkan
strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang
bertujuan mengubah keadaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang diharapkan.
Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat di tempuh dengan berbagai pendekatan
pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi menyebutkan bahwa dalam suatu pendekatan dapat
dilakukan lebih dari satu teknik, Secara sederhana dapat di urut sebagai
rangkaian :
teknik metode pendekatan strategi
model
Istilah model pembelajaran berbeda
dengan strategi pembelajaran meliputi suatu desain yang luas dan menyeluruh.
Konsep model pembelajaran lahir dan
berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan dalam setting eksperimen yang
dilakukan. Konsep midel pembelajaran untukpertama kalinya dikembangkan oleh
Brunce dan Koleganya (Joyce, well dan showers 1992).
II. Pekembangan
Model Pembelajaran
Pada perkembangannya,
model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh 2 aliran besar psikologi, Yaitu
aliran Behaviorisme dan konstruktivisme, kedua aliran psikologi ini berkembang
dengan menghasilkan teori-teori pembelajaran yang pada akirnya bermuara pada
model-model pembelajaran.
Disebabkan terjadinya
perubahan paradigma yang sangat pesat, aliran behaviorisme yang cendrung kepada
cara-cara yang bersifat tradisoional sudah mulai di tinggalkan. Sementara
aliran konstruktifisme semakin berkembang dan melahirkan teori-teori
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal ini dimungkinkan
karena aliran konstruktivisme lebih berorientasi pada perkembangan peserta
didik sebagai subjek pembelajaran. Bukan lagi meletakkan siswa sebagai objek
pembelajaran.
III. Beberapa Model-Model Pembelajaran
Pada decade ini ada
banyak model pembelajaran yang berkembang digunakan oleh para penggiat
pendidikan. Dikarenakan banyaknya medel-model pembelajaran, berikut penulis
akan mengklasifikasikan model-model pembelajaran berdasarkan orientasi
masing-masing pembelajaran:
A. Model
ASSURE
Merupakan suatu model
yang merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) atau
disebut juga dengan model berorientasi kelas. Menurut Heinich at.al (2005)
model ini terdiri dai 6 langkah kegiatan yaitu:
·
Analze
Learnes (analisi peserta didik) di sesuaikan dengan tingkat
perkembangan, gaya belajar, dan kebutuhan peserta didik.
·
States
Objectives (menyatakan tujuan) difokuskan dengan tujuan
kognitif,afektif dan psikomotor.
·
Select
Methods , Media and Material (memilih metode, media dan
materi), pemilihan metode yang tepat dengan tugas pembelajaran, media yang
tepat dengan materi yang di sampaikan.
·
Utilize
Media and Material (penggunaan media dan bahan)
menggunakan dan mendisain media sebagus mungkin agar pembelajaran lebih menarik
dan menantang.
·
Require
Leaner Participation (Partisipasi peserta didik dikelas)
partisipasi aktif peserta didik dalam kelas akan berpengaruh kepada pengalaman
belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran.
·
Evaluate
and Rivise (penialaian dan refisi) melihat seberapa efektif
dan efisiennya metode dan media pembelajaran yang dipakai dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
B. Model Hanaffin and Peck
Tahap-tahap model Hanaffin and Peck : tahap analisis keperluan,
tahap desain dan tahap pengembangan dan implementasi. Penilaian dan evaluasi
dilaksanakan dalam setiap tahap tersebut. Dalam setiap tahapan pada model ini
selalu mengikut sertaan penilaian dan evaluasi sehingga menghasilkan dasar
untuk menuju ketahap berikutnya.
Tahap-tahap
model Hannafin and Peck:
·
Tahap analisa kebutuhan :
mengidentifikasi kebutuhan yang meliputi kebutuhan dalam mengembangkan suatu
media pembelajaran : (a) tujuan dan objek media pembelajaran yang dibuat , (b)
pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan oleh kelmpok sasaran, (c) peralatan
dan keperluan media pembelajaran.
·
Setelah semua keperluan di identifikasi,
Hannafin dan Peck menekankan untuk menjalankan penilaian terhadap hasil itu
sebelum melanjutkan ketahap desain.
·
Tahap desain : bertujuan untuk
megidentifikasi dan mendokumenkan kaedah yang paling baik untuk mencapai tujuan
pembuatan media tersebut (informasi dari tahap analisa kebutuhan). Salah satu
dokumen yang dihasilkan dalam fasi ini ialah dokumen strory board yang mencakup
urutan aktifitas pembelajaran berdasarkan keperluan pelajaran dan objek
pembelajaran seperti yang diperoleh dalam tahap analisis keperluan. Penilaian
perlu dijalankan dalam tahap ini sebelum dilanjutkan ketahap pengembangan dan
implementasi.
·
Tahap perkembangan dan implementasi,
penghasilan diagram alur,pengujian serta penilaian dilakukan sepanjang proses
perkembangan media dan penilaian sumatif dilakukan setelah media selesai
dikembangkan. Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi pembuatan
diagram alur yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran serta
untuk menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti kesinambungan
link,penialain dan pengujian. Hasil dari proses penialaian dan pengujian ini
akan digunakan dalam proses penyesuaian untuk mencapai kualitas media yang
dikehendaki.
C. Model ADDIE
Muncul pada Tahun 1990
an yang dikembangkan oleh Reiserr dan Mollenda. ADDIE adalah singkatan dari analysis-design-development-implementation-evaluation.
Yaitu Model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu system pembelajaran
yang cakupannya luasseperti desainsistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah.
·
Analysis
(analisis
kebutuhan,identifikasi masalah dan identifikasi tugas pembelajaran)
·
Design
(merumuskan
tujuan pembelajaran yang menyusun tes, memilih strategi, metode dan media
pembelajaran yang tepat)
·
Development
(mewujudkan
desain dalam bentuk nyata misalnya dengan mencetak modul dengan sebaik mungkin)
·
Implementation
(langkah
nyata merupakan system pembelajaran yang kita buat)
·
Evaluation
(sudah
efektifkah system pembelajaran yang kita kembangkan)
D. Model Pembelajaran Kooperative
Model pembelajaran
kooperative menuntut beberapa prinsip yang membedakannya dengan model
pembelajaran lain. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
·
Model pembelajaran setting
kelompok-kelompok kecil
·
Dengan memperhatikan keberagaman anggota
kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah.
·
Melakukan interaksi sosial dengan teman
sebayanya.
·
Memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk mepelajari sesuatu dengan baiak pada saat waktu bersamaan.
·
Dan ia menjadi narasumber bagi temannya.
Ciri dari pembelajaran cooperative adalah:
Ø Untuk
menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara cooperative
Ø Kelompok
dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Ø Jika
didalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku budaya
jenis kelamin yang berbeda maka di upayakan agar dalam tiap kelompok terdiri
dari ras,suku,budaya,jenis kelamin yang berbeda pula.
Ø Penghargaan
lebih di utamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Cooper
mengungkapkan keuntungan dari metode pembelajaran cooperative:
1)
Siswa mempunyai tanggung jawab dan
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
2)
Siswa dapat mengembangkan keterampilan
berfikir tingkat tinggi
3)
Meningkatkan ingatan siswa dan
menibgkatkan kepuasan siswa terhadap materi pelajaran.
E. Contectual
Teaching and Learning CTL
Ø Konstruktivisme
Membangun
pemahaman sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
Ø Inquiry
(Menemukan)
Terjadinya
unsure perpindahan aktivitas pengamatan menjadi pemahaman.Terjadi ketika siswa
mulai di ajak untuk berfikir kritis dan aktif terhadap sesuatu.
Ø Questioning
Kegiatan
atau unsure pada model ini menuntut guru untuk mendorong siswa lebih aktif
menemukan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada keterampilan berfikir
kritis yang dimiliki oleh siswa.
Ø Learning Community
Kelompok
belajar atau masyarakat belajar sekelompok orang yang terlibat aktif dalam
proses belajar dengan azaz bahwa belajar bersama akan lebih baik dari pada
belajar sendiri juga selalu mengutamakan prinsip bertukar pengalaman dan ide.
Ø Modelling
Proses
penampilan suatu contoh agar orang lain
berfikir, bekerja dan belajar. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswanya
mengerjakannya.
Ø Authentic Assesment
Penialain
produk kinerja , tugas-tugas yang relevan dan kontekstual mengukur pengetahuan
dan keterampilan siswa.
Ø Reflection
Cara
berfikir tentang apa yang telah kita pelajari dan membuat jurnal , kaya seni,
diskusi kelompok
IV. Kesimpulan
Penerapan model pembelajaran yang efektif diyakini akan sangat
menentukan pada hasil pembelajaran itu sendiri. Model pembelajaran yang baik
juga akan tergambar tahap-tahap proses pembelajaran yang tengah dilakukan.
Pada dasarnya masih
banyak model-model pembelajaran lain yang dapat digunakan. Seperti Quantum
Learning, examples non examples, picture and picture, STAD dan sebagainya.Namun
model pembelajaran tersebut tetap saja menjadikan kegiatan terkonsentrasi pada kegiatan,bukan
pada guru sebagai sumber ilmu. Sepert membedakan prinsip behaviorisme dan
konstruktivisme.
V.
Referensi
Sparman,
Atwi. 2001. Desain Instraksional. Jakarta
Rusman
. 2011. Model-Model Pembelajaran.
Bandung. Grafindo
What is the biggest casino in the world to bet on?
BalasHapusIn 광주 출장안마 addition 서산 출장샵 to being the largest sports betting 문경 출장마사지 company in the world, bet365 남양주 출장안마 stands for the biggest sports betting 하남 출장샵 brand in the world. In fact, bet365