Minggu, 12 Mei 2013

MODEL-MODEL SISTEM PEMBELAJARAN



I.         Pengertian
Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi pembelajaran dan di bedakan dari istilah strategi, pedekatan dan metode pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metoda dan teknik.
Istilah “strategi” awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait dengan perang atau dunia olahraga, namun demikian makna tersebut meluas tidak hanya pada dunia militer dan olahraga saja, akan tetapijuga dalam bidang ekonomi,sosial dan pendidikan.

Model pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa harus berinteraksi sehingga terjadi perubahan dan perkembangan pada diri siswa (Dadang : 2005). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 203), pengertian strategi (1) ilmu seni yang menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu, (2) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Soedjadi (1999 :101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang diharapkan. Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat di tempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi menyebutkan bahwa dalam suatu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu teknik, Secara sederhana dapat di urut sebagai rangkaian :
teknik      metode       pendekatan     strategi    model
          Istilah model pembelajaran berbeda dengan strategi pembelajaran meliputi suatu desain yang luas dan menyeluruh.
          Konsep model pembelajaran lahir dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan dalam setting eksperimen yang dilakukan. Konsep midel pembelajaran untukpertama kalinya dikembangkan oleh Brunce dan Koleganya (Joyce, well dan showers 1992).           
II.    Pekembangan Model Pembelajaran
Pada perkembangannya, model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh 2 aliran besar psikologi, Yaitu aliran Behaviorisme dan konstruktivisme, kedua aliran psikologi ini berkembang dengan menghasilkan teori-teori pembelajaran yang pada akirnya bermuara pada model-model  pembelajaran.
Disebabkan terjadinya perubahan paradigma yang sangat pesat, aliran behaviorisme yang cendrung kepada cara-cara yang bersifat tradisoional sudah mulai di tinggalkan. Sementara aliran konstruktifisme semakin berkembang dan melahirkan teori-teori pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal ini dimungkinkan karena aliran konstruktivisme lebih berorientasi pada perkembangan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Bukan lagi meletakkan siswa sebagai objek pembelajaran.
 
III.   Beberapa Model-Model Pembelajaran
Pada decade ini ada banyak model pembelajaran yang berkembang digunakan oleh para penggiat pendidikan. Dikarenakan banyaknya medel-model pembelajaran, berikut penulis akan mengklasifikasikan model-model pembelajaran berdasarkan orientasi masing-masing pembelajaran: 
A.  Model ASSURE
Merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) atau disebut juga dengan model berorientasi kelas. Menurut Heinich at.al (2005) model ini terdiri dai 6 langkah kegiatan yaitu:
·         Analze Learnes (analisi peserta didik) di sesuaikan dengan tingkat perkembangan, gaya belajar, dan kebutuhan peserta didik.
·         States Objectives (menyatakan tujuan) difokuskan dengan tujuan kognitif,afektif dan psikomotor.
·         Select Methods , Media and Material (memilih metode, media dan materi), pemilihan metode yang tepat dengan tugas pembelajaran, media yang tepat dengan materi yang di sampaikan.
·         Utilize Media and Material (penggunaan media dan bahan) menggunakan dan mendisain media sebagus mungkin agar pembelajaran lebih menarik dan menantang.
·         Require Leaner Participation (Partisipasi peserta didik dikelas) partisipasi aktif peserta didik dalam kelas akan berpengaruh kepada pengalaman belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran.
·         Evaluate and Rivise (penialaian dan refisi) melihat seberapa efektif dan efisiennya metode dan media pembelajaran yang dipakai dalam mencapai tujuan pembelajaran.
B.  Model Hanaffin and Peck
     Tahap-tahap model Hanaffin and Peck : tahap analisis keperluan, tahap desain dan tahap pengembangan dan implementasi. Penilaian dan evaluasi dilaksanakan dalam setiap tahap tersebut. Dalam setiap tahapan pada model ini selalu mengikut sertaan penilaian dan evaluasi sehingga menghasilkan dasar untuk menuju ketahap berikutnya.
          Tahap-tahap model Hannafin and Peck:
·         Tahap analisa kebutuhan : mengidentifikasi kebutuhan yang meliputi kebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran : (a) tujuan dan objek media pembelajaran yang dibuat , (b) pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan oleh kelmpok sasaran, (c) peralatan dan keperluan media pembelajaran.
·         Setelah semua keperluan di identifikasi, Hannafin dan Peck menekankan untuk menjalankan penilaian terhadap hasil itu sebelum melanjutkan ketahap desain.
·         Tahap desain : bertujuan untuk megidentifikasi dan mendokumenkan kaedah yang paling baik untuk mencapai tujuan pembuatan media tersebut (informasi dari tahap analisa kebutuhan). Salah satu dokumen yang dihasilkan dalam fasi ini ialah dokumen strory board yang mencakup urutan aktifitas pembelajaran berdasarkan keperluan pelajaran dan objek pembelajaran seperti yang diperoleh dalam tahap analisis keperluan. Penilaian perlu dijalankan dalam tahap ini sebelum dilanjutkan ketahap pengembangan dan implementasi.
·         Tahap perkembangan dan implementasi, penghasilan diagram alur,pengujian serta penilaian dilakukan sepanjang proses perkembangan media dan penilaian sumatif dilakukan setelah media selesai dikembangkan. Dokumen story board akan dijadikan landasan bagi pembuatan diagram alur yang dapat membantu proses pembuatan media pembelajaran serta untuk menilai kelancaran media yang dihasilkan seperti kesinambungan link,penialain dan pengujian. Hasil dari proses penialaian dan pengujian ini akan digunakan dalam proses penyesuaian untuk mencapai kualitas media yang dikehendaki.
C.  Model ADDIE
Muncul pada Tahun 1990 an yang dikembangkan oleh Reiserr dan Mollenda. ADDIE adalah singkatan dari analysis-design-development-implementation-evaluation. Yaitu Model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu system pembelajaran yang cakupannya luasseperti desainsistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah.
·         Analysis (analisis kebutuhan,identifikasi masalah dan identifikasi tugas pembelajaran)
·         Design (merumuskan tujuan pembelajaran yang menyusun tes, memilih strategi, metode dan media pembelajaran yang tepat)
·         Development (mewujudkan desain dalam bentuk nyata misalnya dengan mencetak modul dengan sebaik mungkin)
·         Implementation (langkah nyata merupakan system pembelajaran yang kita buat)
·         Evaluation (sudah efektifkah system pembelajaran yang kita kembangkan)

D.  Model Pembelajaran Kooperative
Model pembelajaran kooperative menuntut beberapa prinsip yang membedakannya dengan model pembelajaran lain. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
·         Model pembelajaran setting kelompok-kelompok kecil
·         Dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama memecahkan suatu masalah.
·         Melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya.
·         Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mepelajari sesuatu dengan baiak pada saat waktu bersamaan.
·         Dan ia menjadi narasumber bagi temannya.
               Ciri dari pembelajaran cooperative adalah:
Ø  Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara cooperative
Ø  Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Ø  Jika didalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku budaya jenis kelamin yang berbeda maka di upayakan agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras,suku,budaya,jenis kelamin yang berbeda pula.
Ø  Penghargaan lebih di utamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

                Cooper mengungkapkan keuntungan dari metode pembelajaran cooperative:
1)      Siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran
2)      Siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi
3)      Meningkatkan ingatan siswa dan menibgkatkan kepuasan siswa terhadap materi pelajaran.
E.  Contectual Teaching and Learning CTL
Ø  Konstruktivisme
Membangun pemahaman sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
Ø  Inquiry (Menemukan)
Terjadinya unsure perpindahan aktivitas pengamatan menjadi pemahaman.Terjadi ketika siswa mulai di ajak untuk berfikir kritis dan aktif terhadap sesuatu.
Ø  Questioning
Kegiatan atau unsure pada model ini menuntut guru untuk mendorong siswa lebih aktif menemukan pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada keterampilan berfikir kritis yang dimiliki oleh siswa.
Ø  Learning Community
Kelompok belajar atau masyarakat belajar sekelompok orang yang terlibat aktif dalam proses belajar dengan azaz bahwa belajar bersama akan lebih baik dari pada belajar sendiri juga selalu mengutamakan prinsip bertukar pengalaman dan ide.

Ø  Modelling
Proses penampilan suatu contoh agar orang  lain berfikir, bekerja dan belajar. Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswanya mengerjakannya.
Ø  Authentic Assesment
Penialain produk kinerja , tugas-tugas yang relevan dan kontekstual mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
Ø  Reflection
Cara berfikir tentang apa yang telah kita pelajari dan membuat jurnal , kaya seni, diskusi kelompok
IV.   Kesimpulan
     Penerapan model pembelajaran yang efektif diyakini akan sangat menentukan pada hasil pembelajaran itu sendiri. Model pembelajaran yang baik juga akan tergambar tahap-tahap proses pembelajaran yang tengah dilakukan.
Pada dasarnya masih banyak model-model pembelajaran lain yang dapat digunakan. Seperti Quantum Learning, examples non examples, picture and picture, STAD dan sebagainya.Namun model pembelajaran tersebut tetap saja menjadikan kegiatan terkonsentrasi pada kegiatan,bukan pada guru sebagai sumber ilmu. Sepert membedakan prinsip behaviorisme dan konstruktivisme.
V.  Referensi
Sparman, Atwi. 2001. Desain Instraksional. Jakarta
Rusman . 2011. Model-Model Pembelajaran. Bandung. Grafindo

1 komentar:

  1. What is the biggest casino in the world to bet on?
    In 광주 출장안마 addition 서산 출장샵 to being the largest sports betting 문경 출장마사지 company in the world, bet365 남양주 출장안마 stands for the biggest sports betting 하남 출장샵 brand in the world. In fact, bet365

    BalasHapus